twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Saturday, September 28, 2013

Data Link Layer

Postingan saya kali ini akan membahas tentang Data Link Layer. Apa itu data link layer dan apa saja fungsi dan tugas dari layer ini.


Apa itu Data Link Layer?
Data link layer merupakan layer ke-2 dari susunan layer OSI Model yang bertugas untuk mengatur jalannya pengiriman frame dari satu hop ke hop berikutnya dan memastikan pesan sampai ke tujuan dengan baik. Layer ini berfungsi meningkatkan kualitas transmisi dan pengkodean implus elektrik. Atau layer yang mengatur komunikasi antara host dengan lebih spesifik.

gambar diatas menunjukan sender (A) mengirimkan data ke (F) melewati beberpa node (B,E), dimana di setiap node data hanya akan sampai didata link layer untuk di periksa dan diteruskan kembali ke node berikutnya.

Kewajiban Layer Data Link
Layer data link juga memiliki beberapa tugas yang lain, yaitu :
  • Error Control
  • Flow Control
  • Access Control
  • Addressing
  • Framing

Error Control
Data yang dikirimkan bisa saja mengalami kerusakan (error) saat proses pengiriman berlangsung. Error control berfungsi untuk menangani data yang mengalami kerusakan. Ada 2 macam tipe dari kerusakan data, yaitu Single-bit Error dan Burst Error. Dalam Single-bit error, jumlah bit data yang berubah hanya berjumlah 1 bit, sedangkan pada Burst error, jumlah bit data yang berubah berjumlah lebih dari 1.

Error Control menggunakan cara Detection dan Correction untuk menangani masalah error. Metode dalam deteksi error ada 3 yaitu Parity Check, Cyclic Redundancy Check, Checksum.

  • Simple Parity Check
Menambahkan Bit parity pada data, sehingga jumlah bit 1 = bilangan genap.










  • CRC (Cyclic Redundacy Check)
Menambahkan CRC remainder pada data, sehingga codeword habis di bagi bilangan tertentu.















  • Checksum

Sender mengirimkan checksum field dan data, yang dimana nilai dari checksum merupakan komplemen dari jumlah data.

Receiver menerima dan menjumlahkan data dan checksum field jika komplemen = 0, Data OK, selain itu, Data Rusak! 





Untuk memperbaiki kerusakan, ada 2 metode yang digunakan, yaitu Retransmission dan Forward Error Correction.
  • Retransmission, merupakan pengiriman kembali frame tertentu jika terdapat error pada frame tersebut. Sering disebut ARQ (Automatic Repeat Request)
  • Forward Error Correction, mengindikasikan dimana receiver mengkoreksi sendiri error yang ada.

Flow Control
Flow control berfungsi untuk mengaturjalur pengiriman data dari pengirim ke penerima agar penerima tidak kebanjiran data.

pengirim akan mengirim frame ke penerima dan penerima akan mengirim balik konfirmasi bahwa frame telah diterima.
Flow Control memiliki beberapa mekanisme pengiriman, yaitu Stop-and-Wait ARQ, Go-Back-N ARQ, dan Selective Repeat ARQ.

  • Stop-and-Wait ARQ
Setelah frame pertama dikirim oleh pengirim, maka frame berikutnya akan dikirim setelah pengirim menerima konfirmasi (ACK) frame sebelumnya dari penerima. Mekanisme ini pengirim mengirimkan frame kepada penerima satu per satu, jika pengirim tidak menerima konfirmasi ACK dari penerima maka frame tersebut akan dikirim kembali.

  • Go-back-N ARQ
Pada meknisme ini frame akan dikirimkan beberapa hingga menunggu konfirmasi (ACK) dari penerima. bila pengirim tidak menerima konfirmasi balik dari penerima, maka frame akan dikirimkan kembali secara berurut mulai dari frame tersebut.

  • Selective Repeat ARQ
Pada mekanisme ini frame akan dikirimkan beberapa oleh pengirim sementara menunggu konfirmasi (ACK) dari penerima. Bila terdapat frame yang error makan penerima akan mengirim konfimasi negatif (NAK). Jika pengirim telah menerima konfirmasi NAK maka hanya frame yang error tersebut yang akan dikirim kembali.



Media Access Control
Dalam mentransmisikan (mengirimkan) sinyal pada sebuah jaringan dari titik (node) tertentu ketitik lainnya tentu perlu pengaturan agar sinyal yang ditransmisikan tidak berbenturan satu sama lain (collision) yang mengakibatkan rusak atau hilangnya data yang ditransmisikan tersebut. Metode pengaturan lalu lintas data dalam sebuah jaringan disebut dengan Media Acces Control (MAC). Ada 4 metode Media Acces Control dalam jaringan lokal yaitu:

  • Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)

Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (setiap node dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus). Sedangkan jaringan Ethernet full-duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak membutuhkan metode ini. CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh badan standarisasi Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).

CSMA/CD dapat dikatakan sebagai teknik random access. Artinya tidak ada rencana (schedule)dari node-node yang akan mengirim data. Transmisi data akan dilakukan secara spontan

  • Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11. CSMA/CA bekerja dengan ketentuan bahwa transmisi data hanya akan dilakukan apabila media transmisi sedang tidak digunakan oleh node yang lain. Jadi, apabila pada CSMA/CD ada proses pendeteksian collision, maka pada CSMA/CA tidak ada dan metode ini dapat mencegah terjadinya collision.

  • Token Passing
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dan Fiber DistributedData Interface (FDDI). Standar Token Ring didefinisikan di dalam spesifikasi IEEE 802.5, sementara FDDI didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI). Kedua network tersebut menggunakan dua buah ring konsentris. Sehingga proses transmisi data dapat dilakukan secara dua arah (full-duplex). Token passing merupakan salah satu metode akses yang menggunakan frame khusus bernama token. Token akan mengalir dari satu node ke node yang lain. Ketika token telah sampai disalah-satu node maka node tersebut dapat mengirimkan data. Jadi node yang akan mengirimkan data harus menunggu kehadiran token terlebih dahulu. Analoginya seperti penumpang yang menunggu bus. Setelah bus tiba barulah penumpang dapat menuju ketempat tujuan.

Seperti halnya CSMA/CA. Token pasing dapat menghindari terjadinya collision. Token pasing dapat digunakan pada jaringan dengan toplogi ring dan bus. Implementasi token pasing pada jaringan ring disebut dengan Token Ring. Sedangkan implementasi pada jaringan bus disebut dengan Token Bus.

  • Demand Priority
Demand priority digunakan di dalam jaringan dengan teknologi 100VG-AnyLAN dan didefinisikan dalam standar IEEE 802.12. Demand priority memerlukan perangkat network yang disebut hub atau switch yang bekerja pada network topologi star. Hub atau switch menjadi sentral/pusat bagi network star. Prinsip dasar dari switch adalah pengaturan media akses berdasarkan prioritas tertentu. Switch akan mengatur prioritas penyampaian data ke node tujuan yang berasal dari node-node pengirim. Pada demand priority tidak ada proses pengecekan kondisi network sebagaimana yang terjadi pada CSMA/CD dan CSMA/CA. Data dapat dikirim oleh node manapun setiap saat. Switch dapat mencegah frame data dikirim keseluruh node. Hanya node tujuan saja yang akan menerima data. Sedangkan node yang lain dapat mengirim data pada saat yang sama ke node lain. Dengan metode ini maka setiap node dapat menggunakan bandwith secara penuh. Sebagian ahli sepakat bahwa Demand Priority merupakan gabungan CSMA dan Token Passing.


Addressing
Data link layer juga bertugas untuk pengalamatan (Addressing), dimana tujuan dari addressing adalah untuk mengidentifikasi device dalam satu local area network (LAN). Alamat buat layer data link juga disebut :
  • Physical Address
  • MAC Address
  • Ethernet Address


Framing
Layer data link juga bertukas untuk melaksanakan proses enkapsulasi (pembungkusan) yang berasal dari paket layer sebelumnya. Format Frame mengikuti 2 standar, yaitu IEEE 802.3 untuk wired LAN dan IEEE 802.11 untuk wireless LAN.

  • IEEE 802.3

Memiliki 2 field address destination address dan source address. Panjang Frame minimum sebanyak 64 byte (512 bits) dan maksimal frame sebanyak 1518 byte (12.144 bits).

  • IEEE 802.11
Memiliki 4 field address.


Demikian penjelasan saya tentang Data Link Layer smoga bermanfaat buat pembaca sekalian.

Referensi :
xaverius.najoan.net/

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Blogroll

About

all.about.akhir@gmail.com